Pages

Tuesday, May 21, 2019

Reksa Dana Indeks

Dalam mengelola Reksa Dana, Manajer Investasi biasanya menggunakan salah satu dari 2 tipe pengelolaan, yaitu pengelolaan aktif dan pengelolaan pasif. Pada pengelolaan aktif, Manajer Investasi secara aktif memilih efek-efek yang dapat memberikan keuntungan secara optimum. Pada pengelolaan pasif, Manajer Investasi tidak secara aktif memilih efek-efek namun berinvestasi pada efek-efek yang sudah ditentukan sejak awal.

Salah satu contoh reksa dana yang dikelola secara pasif adalah Reksa Dana Indeks.


Apa itu Reksa Dana Indeks? 
 
Reksa Dana Indeks adalah reksa dana yang komposisi portofolio efeknya mengacu pada komposisi efek dalam indeks tertentu. Misalnya, komposisi portofolio saham dari Reksa Dana Indeks LQ45 akan mengacu pada komposisi saham-saham dalam Indeks LQ 45, dan komposisi portofolio saham dari Reksa Dana Indeks SRI KEHATI akan mengacu pada komposisi saham saham dari Indeks SRI-KEHATI.

Karena investasi dilakukan pada efek-efek dalam indeks tertentu, target pengelolaan reksa dana indeks bukan untuk memperoleh keuntungan setinggi-tingginya namun untuk menyamai kinerja indeks yang menjadi acuannya.

Untuk mengetahui keberhasilan Reksa Dana Indeks, prospektus penawaran umum Reksa Dana Indeks harus berisi informasi mengenai tracking error maksimum yang akan dijaga oleh Manajer Investasi. Tracking error adalah tingkat penyimpangan dari kinerja Reksa Dana Indeks terhadap kinerja indeks yang menjadi acuan. Reksa Dana indeks dianggap memiliki kinerja yang baik apabila perbedaan antara returnnya dengan return indeks acuan tidak melebihi tracking error maksimum. Berdasarkan prospektus reksa dana indeks yang terbit sejak awal 2018 sampai akhir triwulan 1 tahun 2019, rata-rata tracking error maksimum yang akan dijaga oleh Manajer Investasi adalah 2%.


Apa kelebihan Reksa Dana Indeks?

Salah satu faktor yang mendorong minat atas Reksa Dana Indeks adalah adanya pandangan bahwa pada umumnya kinerja Manajer Investasi dalam jangka panjang tidak dapat mengalahkan kinerja pasar. Dengan pandangan ini, daripada menggunakan sumber daya untuk melakukan pengelolaan aktif, mengapa tidak membeli saja semua efek dalam indeks tertentu sehingga return Reksa Dana akan setara dengan return indeks tersebut.

Dengan mengacu pada efek-efek dalam indeks, biaya riset dan analisis untuk Reksa Dana Indeks relatif dapat lebih rendah dibanding untuk Reksa Dana pada umumnya sehingga fee pengelolaan investasi juga dapat lebih rendah dibanding fee pengelolaan reksa dana lain. Keuntungan lain dari Reksa Dana Indeks adalah dari sisi transparansi, dimana investor dapat langsung memperoleh gambaran portofolio Reksa Dana Indeks dengan melihat indeks acuannya. Pada Reksa Dana biasa, pada umumnya investor mengetahui detail portofolio Reksa Dana hanya melalui prospektus dan laporan keuangan Reksa Dana setahun sekali.


Berapa jumlah Reksa Dana Indeks saat ini? 
 
Per 3 Mei 2019, terdapat 46 Reksa Dana Indeks dengan total Nilai Aktiva Bersih sebesar Rp. 12 Triliun, yang terdiri dari 14 Reksa Dana Indeks yang diperdagangkan di Bursa (NAB Rp. 6,18 Triliun) dan 32 Reksa Dana Indeks yang tidak diperdagangkan di Bursa (NAB Rp. 5,93 Triliun).

Dari 46 Reksa Dana tersebut, 43 Reksa Dana mengacu pada indeks-indeks di Bursa Efek Indonesia (seperti Indeks LQ 45, Indeks Bisnis 27, Indeks Pefindo 25, dsb), dan 3 Reksa Dana mengacu pada indeks yang tidak terdapat di BEI (seperti MSCI Indonesia Equity Index).

Sebagian besar indeks saham yang ada di Pasar Modal Indonesia saat ini dimiliki oleh Bursa Efek Indonesia. Per 3 Mei 2019 Bursa Efek Indonesia memiliki 22 jenis indeks saham, antara lain IHSG, Indeks LQ 45, Indeks LQ 30, dsb.

Untuk dapat menjadi indeks acuan bagi Reksa Dana, suatu indeks harus memenuhi 2 syarat. Pertama, indeks tersebut harus berisi efek-efek yang diterbitkan di Indonesia. Kedua, indeks tersebut harus tersedia di media massa / dapat diakses melalui fasilitas internet.


Bagaimana batasan investasi Reksa Dana Indeks?

Reksa Dana Indeks diatur dalam Peraturan OJK No. 48/POJK.04/2015 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan, dan Reksa Dana Indeks. Apabila Reksa Dana Indeks diperdagangkan di Bursa Efek maka selain memenuhi Peraturan OJK No. 48 tahun 2015 juga harus memenuhi peraturan OJK tentang Reksa Dana yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek.

Berdasarkan POJK No. 48 tahun 2015, pembentukan portofolio efek Reksa Dana Indeks wajib memperhatikan batasan-batasan berikut:

a. Paling sedikit 80% dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Indeks wajib diinvestasikan pada Efek dalam indeks acuan;

Sebagai contoh, Reksa Dana (RD) Indeks Pertanian mengacu pada Indeks Pertanian. Apabila NAB RD Indeks Pertanian adalah sebesar Rp. 100 milyar, maka sekurang-kurangnya Rp. 80 milyar harus diinvestasikan pada efek-efek dalam Indeks Pertanian. RD Indeks Pertanian dapat berinvestasi pada efek-efek di luar Indeks Pertanian, namun jumlahnya maksimal Rp. 19,99 milyar.

b. Investasi pada Efek dalam indeks acuan wajib berjumlah paling sedikit 80% dari keseluruhan Efek yang ada dalam indeks tersebut;

Sebagai contoh, Reksa Dana Indeks Pertanian mengacu pada Indeks Pertanian. Apabila Indeks Pertanian terdiri dari Saham 10 perusahaan Pertanian, maka RD Indeks Pertanian harus berinvestasi pada sekurang-kurangnya 8 saham ada dalam Indeks Pertanian.

c. Bobot masing-masing Efek dalam Reksa Dana Indeks paling sedikit 80% dan paling banyak 120% dari bobot masing-masing Efek dalam indeks acuan;

Sebagai contoh, Reksa Dana Indeks Pertanian berinvestasi pada PT Pertanian Tbk. Apabila bobot saham PT Pertanian Tbk dalam Indeks Pertanian adalah 5%, maka investasi RD Indeks Pertanian pada PT Pertanian Tbk adalah minimum 4% (80% dari 5%) dan maksimum 6% (120% dari 5%) NAB RD Indeks Pertanian.


Dengan semakin berkembangnya Reksa Dana Indeks, diharapkan pilihan investasi bagi masyarakat semakin banyak dan semakin banyak pula masyarakat yang memperoleh manfaat dari investasi di Pasar Modal.

2 comments:

  1. Terima kasih informasinya pak Made. Saat ini saya memang belum berinvestasi di Reksa Dana Indeks namun mulai belajar investasi di ETF Sri Kehati..

    ReplyDelete